Minggu, 13 April 2014

Lagu Hujan dan Surat Luka














Kilauan itu bermuara

Bermelodi menyerbu padang yang sunyi

Belukar berdansa bersama angin

Surat lukaku telah tiba..

Sore ini

Hujan turun bagaikan puisi

Syairkan mimpi dan sunyi

Biarlah langit menjadi kanvas

Bagi lukisan imajinasiku untuk temukan makna

Ku ingin menari di antara dentingan hujan

Menebarkan masa lalu seluas rasa

Mendambakan luka gugur di rerimbun lupa

Biarlah aku larut dalam basah dan dingin senja

Aku bukanlah ksatria

Yang mampu perangi kesedihanmu

Membunuh kesepianmu dengan pedangku

Matikan langkah pasukan pembawa duka dan luka

Ku percaya kau bukanlah pembunuh

Yang menyayat nadi kawanmu dengan belati kata-kata

Duniamu bagaikan air mengaliri matahari

Jika hilang adalah satu-satunya pilihan

Biarkan hujan ini tetap dentingkan lagu senja

Dan aku akan luluh lantah dalam lupa

Butiran butiran itu gugur begitu saja

Dari sudut sudut mata yang merangkum kisah

Hujan bagaikan tirai yang sembunyikan semburat jingga

Kau lempar asa sejauh mana

dalam eksplorasimu untuk temukan peneduh jiwa?

Selepas senja singgahlah di waktu ke-empat

Dialah Sang Peneduh Jiwa

Yang kau temui di tiap sujudmu

0 komentar: