Berhenti dulu...
Pernah suatu hari aku merasa waktu kosongku menjebakku bagai siksaan
penjara Cina. Aku keluar diam diam dari penjara itu, demi mendapat air
yang laju alirnya lebih besar, yang bisa hanyutkan tubuhku sekalian.
Nyatanya alirannya jauh lebih turbulen daripada harapanku. Untungnya ada
satu batu besar yang sanggup menghentikanku, meski aku mendapat luka
luka. Setidaknya kalau aku mau nekat lagi, aku tidak akan bunuh diri.
Hari ini, aku selamat karena Allah bukan karena batu. Itu, syukuri.
0 komentar:
Posting Komentar