Minggu, 05 Februari 2017

dongeng hujan dan kemarau

lalu hujan berkata pada kemarau, "ini waktuku, tidakkah kau puas membakar mereka hidup hidup selama itu?"  kemarau bersiul. "aku iri padamu. kau dinantikan para petani itu. desa desa menyambutmu dengan bahagia. biarkan aku. kalau kalau aku bisa sampai pada hati mereka, boleh kau tendang aku jauh jauh." mata hujan nanar menatap kemarau. hujan mulai ingat betapa ia dipuja warga desa dan dibenci...

Berhenti dulu...

Pernah suatu hari aku merasa waktu kosongku menjebakku bagai siksaan penjara Cina. Aku keluar diam diam dari penjara itu, demi mendapat air yang laju alirnya lebih besar, yang bisa hanyutkan tubuhku sekalian. Nyatanya alirannya jauh lebih turbulen daripada harapanku. Untungnya ada satu batu besar yang sanggup menghentikanku, meski aku mendapat luka luka. Setidaknya kalau aku mau nekat lagi, aku...

Di sepertiga

Jejak puisi memeluk sepi di antara aksara berbicara menjelma rasa gelisah mengetuk tiba tiba hingga dzikir ayam memukul sang gulita tanpa suara di sepertiga. Harap berderap merayap menyeru pada gelap lalu puisi merindui merangkum luka dan lupa pada detak yang bergerak menjejak tak peduli pada gejolak seorang anak manusia merunduk tapi tak khusyuk di sepertiga. Tetes terkecup tanpa ragu di muka penyair...