Lagu Hujan dan Surat Luka
Kilauan itu bermuara
Bermelodi menyerbu padang yang sunyi
Belukar berdansa bersama angin
Surat lukaku telah tiba..
Sore ini
Hujan turun bagaikan puisi
Syairkan mimpi dan sunyi
Biarlah langit menjadi kanvas
Bagi lukisan imajinasiku untuk temukan makna
Ku ingin menari di antara dentingan hujan
Menebarkan masa lalu seluas rasa
Mendambakan luka gugur di rerimbun lupa
Biarlah aku larut dalam basah dan dingin senja
Aku bukanlah ksatria
Yang mampu perangi kesedihanmu
Membunuh kesepianmu dengan pedangku
Matikan langkah pasukan pembawa duka dan luka
Ku percaya kau bukanlah pembunuh
Yang menyayat nadi kawanmu dengan belati kata-kata
Duniamu bagaikan air mengaliri matahari
Jika hilang adalah satu-satunya pilihan
Biarkan hujan ini tetap dentingkan lagu senja
Dan aku akan luluh lantah dalam lupa
Butiran butiran itu gugur begitu saja
Dari sudut sudut mata yang merangkum kisah
Hujan bagaikan tirai yang sembunyikan semburat jingga
Kau lempar asa sejauh mana
dalam eksplorasimu untuk temukan peneduh jiwa?
Selepas senja singgahlah di waktu ke-empat
Dialah Sang Peneduh Jiwa
Yang kau temui di tiap sujudmu
0 komentar:
Posting Komentar