Kamis, 26 September 2013

Halogen - Salt Former yang Spesial



“Heeiii!! Semua anggota halogen ayo bekumpul!”, gelegar suara sang leader,  Fluor, menyapa pagi di asrama Halogen, kampung SPU blok VIIA dengan kehebohan. ”Mana Astatine? Kok beberapa waktu ini ga keliatan?”, tanya Fluor dengan pandangannya yang menyapu berih seluruh anggota Halogen.
”Mana kami tau, dia kan suka ngilang.”, sahut Khlor, sang artis Halogen yang terkenal akan produk garamnya, NaCl.
”Walah, kamu kan paling gampang berikatan alias supel di Halogen, perhatian dikit dong.”, timpal Fluor, leader tiada dua dengan sifatnya yang paling reaktif dan elektronegatif, serta toxic di Halogen.
”Nah dia sih, sok misterius. Sifat-sifatnya belum banyak diketahui.Radiokatif yang gampang meluruh, jangan suka heboh deh kalo dia ngilang lagi.”, ketus Khlor.
Sejak ditemukan Karl Wilhelm tahun 1744 di Swedia, Khlor, wakil ketua di Halogen, penghuni kamar bernomor 17 lorong 3, memang agak jutek. Dia ingin melupakan dirinya yang pernah menjadi senjata kimiawi Jerman pada Perang Dunia I. Kini, dia cuma ingin mengabdi dalam hal positif pada manusia, mulai sebagai antiseptic, insektisida, bahan pemutih pada produksi kertas dan tekstil, agen desinfektan pada proses pemurnian air dengan senyawanya HClO, bahan aktif pengangkat kotoran, bahan baku PVC, serta pelarut senyawa organik.Tapi, akhir-akhir ini dia menggalau lagi karena produk hasil kerja sama dengan ketua, Fluor, yaitu CFC sukses melubangi lapisan ozon, serta DDT yang mencemari lingkungan dilarang dan dibatasi konsumsinya.
“Astatine lahir dari Bismuth tahun 1940 di United States. D.R. Corson, K.R. MacKenzie, dan  E.Segre memang jenius telah menemukan Astatine, elemen terlangka yang sekarang jadi anggota Halogen. Astatine unik ya..”, papar Iodine. Sosok yang berguna bagi orang-orang di area bencana nuklir ini memang paling dekat dengan Astatine. Bagaimana tidak, baik Iodine maupun Astatine, mereka sama-sama punya sifat logam, tapi Astatine lebih semi-logam, Astatine pun ternyata juga bisa terakumulasi di Thyroid seperti Iodine.
”Males bahas Astatine terus. Mending ke dapur menemui kasihku, Natrium mumumu..”, ujar Khlor. Dia memang sangat menyayangi kekasihnya itu, mereka bertemu di lautan lepas. Mereka pun sering jalan bareng di pabrik-pabrik industri kimia anorganik, meski dengan kehadiran OH di sisi Natrium.
”Asyik ya kerjanya bareng pacarnya. Yaudalah, ayo kita kerja juga, yey!”, semangat Iodine membara. Ya, hari ini dia dapat job di Rumah Sakit untuk mengevaluasi kerja Thyroid manusia, serta membantu pengobatan kanker Thyroid dengan isotopnya, I-131. Iodine jarang digunakan di kalangan manusia, tapi bukan berarti dia tidak berguna. Dia ditemukan Bernard Courtois tahun 1811 dan terlahir sebagai manufacture of saltpetre (bagian penting dari gunpowder) saat Perancis dalam perang. Iodine, si essential trace element adalah bagian dari hormone Thyroid, jika manusia defisiensi Iod, kelenjar gondok mereka kan bengkak. Karena sifat beracunnya, Iodine berguna sebagai detector material berenergi photon tinggi. Iodine juga bekerja sama dengan hidrogen membentuk asam Iodic lalu bekerja sebagai indikator kuat-lemahnya basa pada kimia analisis. Penghuni kamar nomor 53 lorong 5 ini juga berkecimpung di dunia fotografi bersama partnernya, Perak, sama seperti Bromine.
“Ciee.. yang dapet job, seneng ni. Haha.”, goda Bromine, si penghuni kamar bernomor 35 lorong 4. Pada tahun 1826 Antoine J. Balard-lah yang menemukan Bromine yang kini aktif sebagai pemurni air kolam renang, desinfektan, obat penenang dengan partner Natrium, pelarut, reagent, dan pengemulsi pada pembuatan soft drink dengan perasa jeruk. Bromine juga aktif di bidang manufaktur sebagai etil dibromida.
”Hehe.. ya doong.”, timpal Iodine.
”Oke, aku ke kamar mandi dulu ye, nemuin Natrium, mau bersihin gigi manusia. Hihi..,”, pamit Fluor, si keren dari kamar nomor 9 lorong 2, hadir sebagai sosok korosif kecuali saat ia kerja sama dengan Sulfur sebagai insulator tegangan tinggi dengan penahan panas istimewa.
***
          Malam pun menyapa. Bersama senyum bulan malam merangkum lamunan si misterius Astatine.
 “When my time comes, forget the wrong that I’ve done, help me leave behind some reasons to be missed…”
Leave out all the rest-nya Linkin Park dari MP3 Astatine mengusik kesunyian malam. Astatine yang sempat menghilang, hadir lagi di atap kamarnya yang bernomor 85 lorong 6. Bentangan angkasa dengan gemerlap bintang terkuak di kedua matanya.Dalam kesendirian, ia melamunkan nasibnya yang punya waktu paruh singkat, isotopnya yang paling panjang umur, At-210 saja punya waktu paruh hanya 8,3 jam. Dia memang terlahir dengan hidup yang tidak stabil.
”Kangen temen-temen Halogen.. ”, gumam Astatine.”Lagunya pas banget, 8 jam lagi aku pergi untuk waktu yang lama.”
Bukan hanya lagu yang pas, ternyata waktu yang dipilih iodine buat jalan-jalan juga pas. Iodine melonjak girang begitu melihat sosok yang ia rindui, Astatine.
”Wuooo... Astatine!! Akhirnya balik juga, aku kangen..”, jeritan Iodine menepis nyanyian MP3 Astatine dan ketenangan Halogen malam itu.
Ternyata Fluor bukan satu-satunya yang menghebohkan Halogen, malam ini Iodine jadi lakonnya. Fluor, Khlor,dan Bromine pun langsung menyerbu TKP dan serempak berseru, “Astatine!!”
”Yo-ho! Aku balik lagi, guys..Hahaha”, timpal Astatine diiringi tawa renyah.
“Dasar Iodine, bikin heboh aja..”, ketus Khlor. “Tapi...”
Linkin Park mengakhiri lagunya. Hening.
”Aku kangen Astatine..”, bisik Khlor.
”Hahaha, aku juga. Aku kangen kalian semua.”, sembur Astatine.
”Haiahh.. tadi gayamu sok cuek banget sama hilangnya Astatine, Khlor.”, serang Bromine.
”Udah, udah.. sekarang yang penting kan Astatine udah kembali.”, Fluor menengahi.
”Oiyaa.. mumpung ngumpul gini. Aku pamit deh, besok aku meluruh lagi dan ga muncul untuk waktu yang lama. Hehe. ”,ujar Astatine.
”Yahhh.. bakal kangen lagi ni. ”, Iodine menimpali.
”Maap laah.Aku juga bakal kangen. Kalian yang rukun yaa. Dengan segala sifat yang kita miliki, jangan mau disalahgunakan manusia.”, Astatine berlagak keibuan.
          ”Yo! Pasti!”, ikrar Fluor, Khlor, Bromine, dan Iodine serempak.
          ”Sip! Sekarang, yuk nyari pagi bersama!!”, Astatine bersorak tanpa peduli pada malam yang semakin merindui pagi. Halogen pun mericuh bersama.
Ya, inilah Halogen, diatomik yang bervariasi; Fluor, si kuning pucat dan Khlor si hijau kekuningan, mereka sama-sama gas, ada pula Bromine, si merah cair, Iodine, si padatan ungu kehitaman yang bisa transformasi jadi gas ungu biru pada suhu kamar, juga Astatine, si metalik padat .Halogen, sangat reaktif, oksidator kuat, dihasilkan dengan elektrolisis. Halogen, salt-former yang bekerja sama dengan logam, mereka juga punya kongsi asam Halida (HX). Mereka berkorporasi dengan Hidorgen dan Oksigen membentuk asam oksi (HXO), kecuali Fluor.Mereka semua sama-sama spesial.




                                                                                                 

0 komentar: