“Heeiii!! Semua anggota halogen ayo bekumpul!”, gelegar suara sang
leader, Fluor, menyapa pagi di asrama
Halogen, kampung SPU blok VIIA dengan kehebohan. ”Mana Astatine? Kok beberapa
waktu ini ga keliatan?”, tanya Fluor dengan pandangannya yang menyapu berih
seluruh anggota Halogen.
”Mana kami tau, dia kan suka ngilang.”, sahut Khlor, sang artis Halogen
yang terkenal akan produk garamnya, NaCl.
”Walah, kamu kan paling gampang berikatan alias supel di Halogen, perhatian
dikit dong.”, timpal Fluor, leader tiada dua dengan sifatnya yang paling
reaktif dan elektronegatif, serta toxic di Halogen.
”Nah dia sih, sok misterius. Sifat-sifatnya belum banyak
diketahui.Radiokatif yang gampang meluruh, jangan suka heboh deh kalo dia ngilang
lagi.”, ketus Khlor.
Sejak ditemukan Karl Wilhelm tahun 1744 di Swedia, Khlor, wakil ketua di
Halogen, penghuni kamar bernomor 17 lorong 3, memang agak jutek. Dia ingin
melupakan dirinya yang pernah menjadi senjata kimiawi Jerman pada Perang Dunia
I. Kini, dia cuma ingin mengabdi dalam hal positif pada manusia, mulai sebagai antiseptic,
insektisida, bahan pemutih pada produksi kertas dan tekstil, agen desinfektan
pada proses pemurnian air dengan senyawanya HClO, bahan aktif pengangkat
kotoran, bahan baku PVC, serta pelarut senyawa organik.Tapi, akhir-akhir ini
dia menggalau lagi karena produk hasil kerja sama dengan ketua, Fluor, yaitu
CFC sukses melubangi lapisan ozon, serta DDT yang mencemari lingkungan dilarang
dan dibatasi konsumsinya.
“Astatine lahir dari Bismuth tahun 1940 di United States. D.R. Corson, K.R.
MacKenzie, dan E.Segre memang jenius
telah menemukan Astatine, elemen terlangka yang sekarang jadi anggota Halogen. Astatine
unik ya..”, papar Iodine. Sosok yang berguna bagi orang-orang di area bencana
nuklir ini memang paling dekat dengan Astatine. Bagaimana tidak, baik Iodine
maupun Astatine, mereka sama-sama punya sifat logam, tapi Astatine lebih
semi-logam, Astatine pun ternyata juga bisa terakumulasi di Thyroid seperti
Iodine.
”Males bahas Astatine terus. Mending ke dapur menemui kasihku, Natrium
mumumu..”, ujar Khlor. Dia memang sangat menyayangi kekasihnya itu, mereka
bertemu di lautan lepas. Mereka pun sering jalan bareng di pabrik-pabrik
industri kimia anorganik, meski dengan kehadiran OH di sisi Natrium.
”Asyik ya kerjanya bareng pacarnya. Yaudalah, ayo kita kerja juga, yey!”,
semangat Iodine membara. Ya, hari ini dia dapat job di Rumah Sakit untuk
mengevaluasi kerja Thyroid manusia, serta membantu pengobatan kanker Thyroid
dengan isotopnya, I-131. Iodine jarang digunakan di kalangan manusia, tapi
bukan berarti dia tidak berguna. Dia ditemukan Bernard Courtois tahun
1811 dan terlahir sebagai manufacture of saltpetre (bagian penting dari
gunpowder) saat Perancis dalam perang. Iodine, si essential trace element
adalah bagian dari hormone Thyroid, jika manusia defisiensi Iod, kelenjar
gondok mereka kan
bengkak. Karena sifat beracunnya, Iodine
berguna sebagai detector material berenergi photon tinggi. Iodine juga bekerja
sama dengan hidrogen membentuk asam Iodic lalu bekerja sebagai indikator
kuat-lemahnya basa pada kimia analisis. Penghuni kamar nomor 53 lorong 5 ini juga berkecimpung di dunia fotografi bersama partnernya,
Perak, sama seperti Bromine.
“Ciee.. yang dapet job, seneng ni. Haha.”,
goda Bromine, si penghuni kamar bernomor 35 lorong 4. Pada tahun 1826 Antoine
J. Balard-lah yang menemukan Bromine yang kini aktif sebagai pemurni air kolam
renang, desinfektan, obat penenang dengan partner Natrium, pelarut, reagent, dan
pengemulsi pada pembuatan soft drink dengan perasa jeruk. Bromine juga aktif di
bidang manufaktur sebagai etil dibromida.
”Hehe.. ya doong.”, timpal Iodine.
”Oke, aku ke kamar mandi dulu ye,
nemuin Natrium, mau bersihin gigi manusia. Hihi..,”, pamit Fluor, si keren dari
kamar nomor 9 lorong 2, hadir sebagai sosok korosif kecuali saat ia kerja sama
dengan Sulfur sebagai insulator tegangan tinggi dengan penahan panas istimewa.
***
Malam
pun menyapa. Bersama senyum bulan malam merangkum lamunan si misterius
Astatine.
“When my time comes, forget the wrong that
I’ve done, help me leave behind some reasons to be missed…”
Leave out all the rest-nya Linkin Park
dari MP3 Astatine mengusik kesunyian malam. Astatine yang sempat menghilang, hadir lagi di atap kamarnya
yang bernomor 85 lorong 6. Bentangan angkasa dengan gemerlap bintang terkuak di
kedua matanya.Dalam kesendirian, ia melamunkan nasibnya yang punya waktu paruh
singkat, isotopnya yang paling panjang umur, At-210 saja punya waktu paruh
hanya 8,3 jam. Dia memang terlahir dengan hidup yang tidak stabil.
”Kangen temen-temen Halogen.. ”, gumam Astatine.”Lagunya pas banget, 8 jam
lagi aku pergi untuk waktu yang lama.”
Bukan hanya lagu yang pas, ternyata waktu yang dipilih iodine buat
jalan-jalan juga pas. Iodine melonjak girang begitu melihat sosok yang ia
rindui, Astatine.
”Wuooo... Astatine!! Akhirnya balik juga, aku kangen..”, jeritan Iodine
menepis nyanyian MP3 Astatine dan ketenangan Halogen malam itu.
Ternyata Fluor bukan satu-satunya yang menghebohkan Halogen, malam ini
Iodine jadi lakonnya. Fluor, Khlor,dan Bromine pun langsung menyerbu TKP dan
serempak berseru, “Astatine!!”
”Yo-ho! Aku balik lagi, guys..Hahaha”, timpal Astatine diiringi tawa
renyah.
“Dasar Iodine, bikin heboh aja..”, ketus Khlor. “Tapi...”
Linkin Park mengakhiri lagunya. Hening.
”Aku kangen Astatine..”, bisik Khlor.
”Hahaha, aku juga. Aku kangen kalian semua.”, sembur Astatine.
”Haiahh.. tadi gayamu sok cuek banget sama hilangnya Astatine, Khlor.”,
serang Bromine.
”Udah, udah.. sekarang yang penting kan Astatine udah kembali.”, Fluor
menengahi.
”Oiyaa.. mumpung ngumpul gini. Aku pamit deh, besok aku meluruh lagi dan ga
muncul untuk waktu yang lama. Hehe. ”,ujar Astatine.
”Yahhh.. bakal kangen lagi ni. ”, Iodine menimpali.
”Maap laah.Aku juga bakal kangen. Kalian yang rukun yaa. Dengan segala
sifat yang kita miliki, jangan mau disalahgunakan manusia.”, Astatine berlagak
keibuan.
”Yo!
Pasti!”, ikrar Fluor, Khlor, Bromine, dan Iodine serempak.
”Sip!
Sekarang, yuk nyari pagi bersama!!”, Astatine bersorak tanpa peduli pada malam
yang semakin merindui pagi. Halogen pun mericuh bersama.
Ya, inilah Halogen, diatomik yang bervariasi; Fluor, si kuning pucat dan
Khlor si hijau kekuningan, mereka sama-sama gas, ada pula Bromine, si merah
cair, Iodine, si padatan ungu kehitaman yang bisa transformasi jadi gas ungu
biru pada suhu kamar, juga Astatine, si metalik padat .Halogen, sangat reaktif,
oksidator kuat, dihasilkan dengan elektrolisis. Halogen, salt-former yang bekerja
sama dengan logam, mereka juga punya kongsi asam Halida (HX). Mereka berkorporasi
dengan Hidorgen dan Oksigen membentuk asam oksi (HXO), kecuali Fluor.Mereka
semua sama-sama spesial.
0 komentar:
Posting Komentar